Sabtu, 24 Desember 2011

Penetapan Judul Penelitian Proposal Tesis/Skripsi

Ada beberapa metode bijak untuk menentukan judul skripsi, tesis, disertasi, tugas akhir, tugas khusus dan penulisan karya ilmiah lainnya. Cara-cara tersebut adalah :
  1. Sesuaikan judul dengan basic interest/kesukaan
    • Perlu diketahui kenapa saya memberikan poin pertama untuk sesuaikan judul dengan basic interest adalah ketika kita berbuat atau melakukan sesuatu akan terdorong oleh minat yang kuat. Minat ini terbangun atas adanya dorongan mental dari dalam diri kita.Bagaimana kita bisa menjadi MAU untuk mengerjakan sesuatu jika kita saja tidak suka. Yang ada jika ini dipaksakan adalah hanya pengerjaan setengah hati. Totalitas Anda akan terhambat. Terkadang juga orang tidak berani melakukan sesuatu karena tidak mengakui bahwa kita mempunyai kekuatan tersembunyi dalam diri kita masing-masing, kekuatan yang membuat kita mau dan berani mengambil tindakan. Tidak hanya dalam angan angan. Yang mendasari adalah bagaimana sudut pandang kita terhadap sesuatu.
      Contohnya, jika Anda adalah seorang owner bisnis.
      Perintahkan kepada karyawan Anda untuk bersih-bersih 3 kali lebih bersih dari hari sebelumnya dan informasikan bahwa besok Akan Ada presiden akan datang ke tempat kerja Anda untuk melakukan tinjauan.
      Bisa dipastikan bahwa hasil akan lebih bersih (baik) daripada hari sebelumnya. Inilah yang saya maksud dengan kekuatan tersembunyi di dalam diri kita, terkadang memang kita malas karena tidak ada alasan kuat yang mendasari kita untuk melakukan sesuatu. Dan bayangkan juga ketika besok adalah ujian, pastinya Anda mau tidak mau harus belajar demi meraih nilai yang anda impikan.
      Yang saya maksud di sini adalah sebenarnya kita mampu, hanya saja kita perlu untuk menyadari bahwa kita memang mampu.
      Dengan menentukan judul sesuai dengan kesukaan Anda, ini akan menambah gain interest atau alasan melakukan sesuatu dan bertanggungjawab nantinya terhadap judul yang anda tentukan dengan mengerjakan karya ilmiah.
  2. Sesuaikan dengan kemampuan
    • Hal ini lebih kepada saat Anda mengerjakan project Anda dan menjadikannya mejadi karya ilmiah. Ketika Anda menjadi pembicara dalam sebuah presentasi dapat dipastikan bahwa apa yang Anda ungkapkan tidak lebih dari 70 persen dari kemampuan Anda. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan apa yang Anda bisa dapat memberikan kontribusi yang maksimal terhadap karya tulis yang sedang atau akan Anda buat, akan riskan jadinya jika Anda menentukan sebuah judul karya ilmiah padahal Anda tidak punya kemampuan terhadap apa yang Anda kerjakan. Banyak waktu Anda akan terbuang percuma untuk mendapatkan informasi terhadap materi judul yang akan Anda buat jika tidak mempunyai basic kemampuan dalam terhadap materi judul. Anda akan belajar mulai dari awl dan inilah yang saya anggap riskan. Untuk memahami materi tidak semudah membalikkan telapak tanga, butuh waktu, tenaga dan materi yang banyak. Dan pastinya akan menghambat Anda dalam pembuatan karya ilmiah walaupun ini bisa ditutupi dengan penggalian informasi melalui referensi, tetap saja akan mengganggu hasil dari karya ilmiah yang Anda buat.
      Di sini saya berusaha menyadarkan Anda bahwa judul yang berkualitas dengan materi yang berkualitas tidak bisa didaopatkan dari referensi saja. Ini melibatkan Anda dalam menemukan sesuatu yag baru, tidak ditemui sebelumnya diluar karya ilmiah Anda. Yang ada adalah referensi adalah dasar pemahaman materi, bukan hasil temuan yang Anda buat. Kita harus paham bahwa karya ilmiah bertujuan untuk menemukan hasil temuan baru dari hasil penelitian/karya ilmiah yang dibuat. Bukan hanya mengaplikasikan materi atau referensi yang sudah ada saja. Terasa tidak ada yang spesial jika tidak ada perubahan dari masa-ke masa terhadap karya tulis.
  3. Simulasikan hasil judul sementara dengan kebutuhan masyarakat
    • Mensimulasikan materi judul yang Anda buat merupakan salah satu syarat untuk mencapai hasil temuan dari karya tulis yang berbobot. Apa gunanya jika karya tulis yang kita buat jika hanya memenuhi kewajiban untuk membuat skripsi atau tugas akhir saja tanpa ada kontribusi nyata terhadap perubahan masyarakat atau membantu masyarakat untuk melakukan sesuatu dengan lebih mudah. Hanya menjadi kertas berisi materi dan bukan aplikasi nyata kepada masyarakat menjadikan karya tulis kita sebagai sebuah buku tidak bermakana pada kehidupan masyarakat kita. Padahal makna membuat karya tulis adalah karena alasan agar kita dapat bekerja untuk masyarakat dan juga bisa mendapatkan materi(pekerjaan) darinya. Jika masyarakat tidak butuh, bagaimana hal ini akan tercapai. Mensimulasikan karya tulis tersebut bisa kita lakukan dengan cara analisa SWOT, 5W+H, AIDA, Questioner, bertanya langsung ke masyarakat dan lainnya yang mendukung pencapaian sebuah informasi tentang kebutuhan masyarakat. Dan pastikan hasil dari penelitian ini mempunyai data yang valid agar Anda bisa berbuat lebih terhadap temuan Anda dengan karya tulis. Penelitian disini tidak harus muluk-muluk, secukupnya saja, perlu diingat bahwa inti penelitian yang Anda buat dalam mensimulasikan adalah kebutuhan masyarakat untuk bahan judul yang Anda buat.

Rumusan Masalah Penelitian Proposal Tesis/skripsi

Pengertian dan Fungsi Perumusan Masalah
Perumusan masalah merupakan salah satu tahap di antara sejumlah tahap penelitian yang memiliki kedudukan yang sangat penting dalam kegiatan penelitian. Tanpa perumusan masalah, suatu kegiatan penelitian akan menjadi sia-sia dan bahkan tidak akan membuahkan hasil apa-apa.
Perumusan masalah atau research questions atau disebut juga sebagai research problem, diartikan sebagai suatu rumusan yang mempertanyakan suatu fenomena, baik dalam kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik sebagai penyebab maupun sebagai akibat.
Mengingat demikian pentingnya kedudukan perumusan masalah di dalam kegiatan penelitian, sampai-sampai memunculkan suatu anggapan yang menyatakan bahwa kegiatan melakukan perumusan masalah, merupakan kegiatan separuh dari penelitian itu sendiri.
Perumusan masalah penelitian dapat dibedakan dalam dua sifat, meliputi perumusan masalah deskriptif, apabila tidak menghubungkan antar fenomena, dan perumusan masalah eksplanatoris, apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih fenomena.
Perumusan masalah memiliki fungsi sebagai berikut yaitu Fungsi pertama adalah sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat dilakukan. Fungsi kedua, adalah sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah peneliti sampai di lapangan. Fungsi ketiga dari perumusan masalah, adalah sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan penelitiannya. Sedangkan fungsi keempat dari suatu perumusan masalah adalah dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi dan sampel penelitian.
Kriteria-kriteria Perumusan Masalah
Ada setidak-tidaknya tiga kriteria yang diharapkan dapat dipenuhi dalam perumusan masalah penelitian yaitu kriteria pertama dari suatu perumusan masalah adalah berwujud kalimat tanya atau yang bersifat kalimat interogatif, baik pertanyaan yang memerlukan jawaban deskriptif, maupun pertanyaan yang memerlukan jawaban eksplanatoris, yaitu yang menghubungkan dua atau lebih fenomena atau gejala di dalam kehidupan manusaia.
Kriteria Kedua dari suatu masalah penelitian adalah bermanfaat atau berhubungan dengan upaya pembentukan dan perkembangan teori, dalam arti pemecahannya secara jelas, diharapkan akan dapat memberikan sumbangan teoritik yang berarti, baik sebagai pencipta teori-teori baru maupun sebagai pengembangan teori-teori yang sudah ada.
Kriteria ketiga, adalah bahwa suatu perumusan masalah yang baik, juga hendaknya dirumuskan di dalam konteks kebijakan pragmatis yang sedang aktual, sehingga pemecahannya menawarkan implikasi kebijakan yang relevan pula, dan dapat diterapkan secara nyata bagi proses pemecahan masalah bagi kehidupan manusia.
Berkenaan dengan penempatan rumusan masalah penelitian, didapati beberapa variasi, antara lain (1) Ada yang menempatkannya di bagian paling awal dari suatu sistematika peneliti, (2) Ada yang menempatkan setelah latar belakang atau bersama-sama dengan latar belakang penelitian dan (3) Ada pula yang menempatkannya setelah tujuan penelitian.
Di manapun rumusan masalah penelitian ditempatkan, sebenarnya tidak terlalu penting dan tidak akan mengganggu kegiatan penelitian yang bersangkutan, karena yang penting adalah bagaimana kegiatan penelitian itu dilakukan dengan memperhatikan rumusan masalah sebagai pengarah dari kegiatan penelitiannya. Artinya, kegiatan penelitian yang dilakukan oleh siapapun, hendaknya memiliki sifat yang konsisten dengan judul dan perumusan masalah yang ada. Kesimpulan yang didapat dari suatu kegiatan penelitian, hendaknya kembali mengacu pada judul dan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan.
(http://skripsimahasiswa.blogspot.com)

Latar Belakang Permasalahan Proposal Penelitian Tesis/Srkipsi

Latar Belakang Permasalahan merupakan kunci dari sebuah proposal penelitian. Karena logika penelitian dilakukan berdasar adanya fenomena problematik yang harus diatasi. Sehingga latarbelakang harus menunjukkan sistematika yang menjurus ke arah pemilihan suatu masalah tertentu. Masalah tersebut tentunya yang penting dan menarik untuk dilakukan penelitian. Pada tahap ini, peneliti sudah dapat mengidentifikasi awal permasalahan utamanya serta faktor-faktor utama yang menjadi penyebabnya. Pada kondisi ini sudah dapat diketahui variabel terikat (dependent) sebagai akibat dari variabel pengaruh variabel bebas (independent) .

Teknik penulisan Latar Belakang Permasalahan dalam penelitian dimulai dari pengungkapan secara sistematis deskripsi masalah secara makro pada tingkat global menuju permasalahan yang bersifat mikro yang terjadi di lokasi penelitian. Penulisan masalah ini dilakukan dengan memaparkan variabel terikat (dependent) sebagai pokok pikiran utama dan variabel bebas (independent) sebagai pokok pikiran penjelas.

Unsur pokok yang harus ada dalam penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah perlunya menonjolkan bahwa masalah itu sangat penting untuk diatasi dan menarik untuk diteliti. Sehingga fenomena problematika yang akan kita bahas menunjukkan tingkat seriousness of the problem. Tingkat keseriusan masalah ini dapat dilihat dari aspek kegawatan karena sifatnya dapat mengancam jiwa, luasnya wilayah yang terkena dampak masalah, aspek teknologi atau aspek kecemasan yang menimpa pada masyarakat. Aspek ini tentunya harus didukung data pendukung yang meyakinkan. Untuk keperluan data, maka sumber-sumber pustaka seperti jurnal ilmiah, laporan penelitian, publikasi pemerintah sangatlah penting.

Masalah yang sering dijumpai, pada awal-awal penulisan Latar Belakang Permasalahan adalah awal yang terlalu lebar dan tidak terstruktur. Meskipun konsep pembahasan dalam Latar Belakang Permasalahan itu mengikuti pola piramida terbalik, namun awal yang terlalu lebar menyebabkan kita dapat kehilangan fokus. Dengan pembahasan secara terstruktur mengikuti pola tersebut, memungkinkan kita memperoleh akhir yang mengerucut pada suatu masalah utama.

CARA MENULIS SKRIPSI-TESIS CEPAT AKURAT dan BERMUTU

Mengenali Persiapan Seputar Menulis 

       Untuk memulai menulis sebuah skripsi atau tesis kita harus tahu dulu sebelumnya tentang persiapan dalam penulisan. Secara mental dan kedidiplinan menduduki peringkat atas, karena dalam menulis harus disiapkan dulu mental yang kuat dalam menelan waktu yang crusial. Secara kedisiplinan kita harus mengatur waktu sebaik mungkin, dan di usahakan punya jadwal penulisan mulai dari perancangan masalah sampai dengan akhir.

Perlu disiplin yang tinggi.

       Ketika menulis, sangat mudah bagi seseorang untuk berpindah konsentrasi pada hal atau kegiatan lain, namun sangat sulit untuk kembali berkonsentrasi pada kegiatan menulis. Jika sudah demikian, maka tulisan kita tak kan pernah kunjung selesai. Ada kebiasaan-kebiasaan yang baik yang dapat dilakukan sebagai persiapan, seperti: tetapkan topik, membuat outline atau kerangka, memulai dari yang mudah, membuat daftar isi dan mengelola daftar pustaka yang sesuai.

Kegiatan ritual selama menulis.

       Faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan menulis adalah mengenali kegiatan ritual seputar menulis. Dalam hal ini, dapat menyangkut hal-hal: kondisi fisik ruangan, tempat menulis, tataletak dan kenyamanan, pencahayaan, peralatan pendukung, waktu prima seseorang dapat menulis.

       Jika hal-hal sudah disiapkan, kita dapat memulai menuliskan daftar isi dan menuliskan kalimat-kalimat awal. Untuk sementara, biarkan ide itu mengalir, jangan hiraukan tata bahasa. Yang penting ada kesinambungan ide. Teruslah menulis dan menulis. Hal-hal yang sifatnya detil/rinci langsung ditulis dengan lengkap dan benar, dan jangan dilupakan mencatat sumber pustakanya.
Setelah hal-hal pokok dalam persiapan menulis ilmiah sudah kita lakukan, maka sampailah kita pada tahap memulai menulis.

Harus mulai dari mana?

       Untuk penulisan  Skripsi, Thesis, Disertasi biasanya sudah mengikuti pola yang relatif baku. Pola tersebut biasanya tercermin dalam daftar isi. Jika memang pola tersebut sudah ada, untuk menyelesaikan proposal misalnya, ada baiknya kita mengikuti pola tersebut menurut urutan bab-nya. Karena pola tersebut merupakan kerangka berfikir logis dalam penelitian.

      Namun, bukan tidak mungkin kita menyiapkannya secara simultan. Sebagai misal, ketika menyelesaikan latar belakang permasalahan, pada periode yang sama kita mencoba mengumpulkan bahan-bahan teori yang akan digunakan sebagai tinjauan pustaka. Hal ini juga bermanfaat untuk memperkaya pemahaman kita tentang topik atau masalah dari rencana penelitian kita.

Pola baku penulisan ilmiah atau sebuah proposal penelitian paling tidak terdiri dari:

Selasa, 20 Desember 2011

Write a Research Proposal

Most students and beginning researchers do not fully understand what a research proposal means, nor do they understand its importance. To put it bluntly, one's research is only as a good as one's proposal. An ill-conceived proposal dooms the project even if it somehow gets through the Thesis Supervisory Committee. A high quality proposal, on the other hand, not only promises success for the project, but also impresses your Thesis Committee about your potential as a researcher.
A research proposal is intended to convince others that you have a worthwhile research project and that you have the competence and the work-plan to complete it. Generally, a research proposal should contain all the key elements involved in the research process and include sufficient information for the readers to evaluate the proposed study.
       Regardless of your research area and the methodology you choose, all research proposals must address the following questions: What you plan to accomplish, why you want to do it and how you are going to do it.
The proposal should have sufficient information to convince your readers that you have an important research idea, that you have a good grasp of the relevant literature and the major issues, and that your methodology is sound.
       The quality of your research proposal depends not only on the quality of your proposed project, but also on the quality of your proposal writing. A good research project may run the risk of rejection simply because the proposal is poorly written. Therefore, it pays if your writing is coherent, clear and compelling.
This paper focuses on proposal writing rather than on the development of research ideas.
Title:
It should be concise and descriptive. For example, the phrase, "An investigation of . . ." could be omitted. Often titles are stated in terms of a functional relationship, because such titles clearly indicate the independent and dependent variables. However, if possible, think of an informative but catchy title. An effective title not only pricks the reader's interest, but also predisposes him/her favourably towards the proposal.
Abstract:
It is a brief summary of approximately 300 words. It should include the research question, the rationale for the study, the hypothesis (if any), the method and the main findings. Descriptions of the method may include the design, procedures, the sample and any instruments that will be used.
Introduction:
The main purpose of the introduction is to provide the necessary background or context for your research problem. How to frame the research problem is perhaps the biggest problem in proposal writing.
If the research problem is framed in the context of a general, rambling literature review, then the research question may appear trivial and uninteresting. However, if the same question is placed in the context of a very focused and current research area, its significance will become evident.
Unfortunately, there are no hard and fast rules on how to frame your research question just as there is no prescription on how to write an interesting and informative opening paragraph. A lot depends on your creativity, your ability to think clearly and the depth of your understanding of problem areas.
However, try to place your research question in the context of either a current "hot" area, or an older area that remains viable. Secondly, you need to provide a brief but appropriate historical backdrop. Thirdly, provide the contemporary context in which your proposed research question occupies the central stage. Finally, identify "key players" and refer to the most relevant and representative publications. In short, try to paint your research question in broad brushes and at the same time bring out its significance.
The introduction typically begins with a general statement of the problem area, with a focus on a specific research problem, to be followed by the rational or justification for the proposed study. The introduction generally covers the following elements:
  1. State the research problem, which is often referred to as the purpose of the study.
  2. Provide the context and set the stage for your research question in such a way as to show its necessity and importance.
  3. Present the rationale of your proposed study and clearly indicate why it is worth doing.
  4. Briefly describe the major issues and sub-problems to be addressed by your research.
  5. Identify the key independent and dependent variables of your experiment. Alternatively, specify the phenomenon you want to study.
  6. State your hypothesis or theory, if any. For exploratory or phenomenological research, you may not have any hypotheses. (Please do not confuse the hypothesis with the statistical null hypothesis.)
  7. Set the delimitation or boundaries of your proposed research in order to provide a clear focus.
  8. Provide definitions of key concepts. (This is optional.)
Literature Review:
Sometimes the literature review is incorporated into the introduction section. However, most professors prefer a separate section, which allows a more thorough review of the literature.
The literature review serves several important functions:
  1. Ensures that you are not "reinventing the wheel".
  2. Gives credits to those who have laid the groundwork for your research.
  3. Demonstrates your knowledge of the research problem.
  4. Demonstrates your understanding of the theoretical and research issues related to your research question.
  5. Shows your ability to critically evaluate relevant literature information.
  6. Indicates your ability to integrate and synthesize the existing literature.
  7. Provides new theoretical insights or develops a new model as the conceptual framework for your research.
  8. Convinces your reader that your proposed research will make a significant and substantial contribution to the literature (i.e., resolving an important theoretical issue or filling a major gap in the literature).
Most students' literature reviews suffer from the following problems:
  • Lacking organization and structure
  • Lacking focus, unity and coherence
  • Being repetitive and verbose
  • Failing to cite influential papers
  • Failing to keep up with recent developments
  • Failing to critically evaluate cited papers
  • Citing irrelevant or trivial references
  • Depending too much on secondary sources
       Your scholarship and research competence will be questioned if any of the above applies to your proposal.
There are different ways to organize your literature review. Make use of subheadings to bring order and coherence to your review. For example, having established the importance of your research area and its current state of development, you may devote several subsections on related issues as: theoretical models, measuring instruments, cross-cultural and gender differences, etc.
It is also helpful to keep in mind that you are telling a story to an audience. Try to tell it in a stimulating and engaging manner. Do not bore them, because it may lead to rejection of your worthy proposal. (Remember: Professors and scientists are human beings too.)
Methods:
The Method section is very important because it tells your Research Committee how you plan to tackle your research problem. It will provide your work plan and describe the activities necessary for the completion of your project.
       The guiding principle for writing the Method section is that it should contain sufficient information for the reader to determine whether methodology is sound. Some even argue that a good proposal should contain sufficient details for another qualified researcher to implement the study.
You need to demonstrate your knowledge of alternative methods and make the case that your approach is the most appropriate and most valid way to address your research question.
Please note that your research question may be best answered by qualitative research. However, since most mainstream psychologists are still biased against qualitative research, especially the phenomenological variety, you may need to justify your qualitative method.
       Furthermore, since there are no well-established and widely accepted canons in qualitative analysis, your method section needs to be more elaborate than what is required for traditional quantitative research. More importantly, the data collection process in qualitative research has a far greater impact on the results as compared to quantitative research. That is another reason for greater care in describing how you will collect and analyze your data. (How to write the Method section for qualitative research is a topic for another paper.)
For quantitative studies, the method section typically consists of the following sections:
  1. Design -Is it a questionnaire study or a laboratory experiment? What kind of design do you choose?
  2. Subjects or participants - Who will take part in your study ? What kind of sampling procedure do you use?
  3. Instruments - What kind of measuring instruments or questionnaires do you use? Why do you choose them? Are they valid and reliable?
  4. Procedure - How do you plan to carry out your study? What activities are involved? How long does it take?
Results:
Obviously you do not have results at the proposal stage. However, you need to have some idea about what kind of data you will be collecting, and what statistical procedures will be used in order to answer your research question or test you hypothesis.
Discussion:
It is important to convince your reader of the potential impact of your proposed research. You need to communicate a sense of enthusiasm and confidence without exaggerating the merits of your proposal. That is why you also need to mention the limitations and weaknesses of the proposed research, which may be justified by time and financial constraints as well as by the early developmental stage of your research area.
Common Mistakes in Proposal Writing
  1. Failure to provide the proper context to frame the research question.
  2. Failure to delimit the boundary conditions for your research.
  3. Failure to cite landmark studies.
  4. Failure to accurately present the theoretical and empirical contributions by other researchers.
  5. Failure to stay focused on the research question.
  6. Failure to develop a coherent and persuasive argument for the proposed research.
  7. Too much detail on minor issues, but not enough detail on major issues.
  8. Too much rambling -- going "all over the map" without a clear sense of direction. (The best proposals move forward with ease and grace like a seamless river.)
  9. Too many citation lapses and incorrect references.
  10. Too long or too short.
  11. Failing to follow the APA style.
  12. Slopping writing.(http://www.meaning.ca)

Write a Method Section

How to Write a Method Section 

The method section of an APA format psychology paper provides the methods and procedures used in a research study or experiment. You should provide detailed information on the research design, participants, equipment, materials, variables and actions taken by the participants. The method section should provide enough information to allow other researchers to replicate your experiment or study.

The method section should utilize subheading to divide up different subsections. These subsections typically include: Participants, Materials, Design and Procedure.
Difficulty: Average
Time Required: Variable
Here's How:
  1. Participants: Describe the participants in your experiment, including who they were, how many there were and how they were selected.
For example:
We randomly selected 100 children from elementary schools near the University of Arizona.
  1. Materials: Describe the materials, measures, equipment or stimuli used in the experiment. This may include testing instruments, technical equipments, books, images or other materials used in the course of research.
For example:
Two stories form Sullivan et al.'s (1994) second-order false belief attribution tasks were used to assess children's understanding of second-order beliefs.
  1. Design: Describe the type of design used in the experiment. Specify the variables as well as the levels of these variables. Explain whether your experiment uses a within-groups or between-groups design.
For example:
The experiment used a 3x2 between-subjects design. The independent variables were age and understanding of second-order beliefs.
  1. Procedure: The next part of your method section should detail the procedures used in your experiment. Explain what you had participants do, how you collected data, and the order in which steps occurred.
For example:
An examiner interviewed children individually at their school in one session that lasted 20 minutes on average. The examiner explained to each child that he or she would be told two short stories and that some questions would be asked after each story. All sessions were videotaped so the data could later be coded.
Tips:
  1. Always write the method section in the past tense.
  2. Provide enough detail that another researcher could replicate your experiment, but focus on brevity. Avoid unnecessary detail that is not relevant to the outcome of the experiment.
  3. Remember to use proper APA format. As you are writing your method section, keep a style guide published by the American Psychological Association on hand, such as the Concise Rules Of APA Style.
  4. Take a rough draft of your method section to your university's writing lab for additional assistance.
  5. Proofread your paper for typos, grammar problems and spelling errors. Do not just rely on computer spell checkers. Read through each section of your paper for agreement with other sections. If you mention steps and procedures in the method section, these elements should also be present in the results and discussion sections.(http://psychology.about.com)

LATIHAN SOAL UTS IPS KELAS III SD


ULANGAN TENGAH  SEMESTER I
LPK CENDIKA
Jl. Anggrek No. 3 Cilacap
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Mata Pelajaran
: IPS
Nama :
Kelas
: III (Tiga)
Skor / Nilai
Paraf
Hari/Tanggal
:

Guru
Orang Tua
Waktu
:    Menit





I. Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang paling benar !
1.     Lingkungan buatan yang dapat dijadikan tempat rekreasi adalah …
A. laut                         B. gunung                 C. pantai                    D. taman
2.     Sungai di pedesaan pada umumnya digunakan untuk  mengairi …
A. sawah                    B. kolam                     C. danau                   D. selokan
3.     Lingkungan alam yang memiliki udara segar terdapat di daerah …
A. pemukiman          B. perkotaan                         C. perumahan          D. pegunungan
4.     Menjaga dan memelikhara kelestarian lingkungan mejadi tanggung jawab …
A. keluarga                B. bersama                C. individu                 D. pemerintah
5.     Air sungai di kota-kota besar pada umumnya kotor, karena sudah tercemar oleh …
A. kotoran sampah     B. kotoran hewan  C. limbah pabrik   D. limbah rumah tangga
6.     Kegiatan berkebun di rumah atau di sekolah merupakan wujud kepedulian
terhadap …
A. penghijauan         B. lingkungan           C. kebersihan           D. keindahan
7.     Di bawah ini termasuk lingkungan alam kecuali …
A. laut                         B. gunung                 C. taman                    D. danau
8.     Tempat nelayan menangkap ikan di …
A. sungai                   B. kolam                     C. danau                   D. laut
9.     Taman, kolam dari rumah termasuk lingkungan …
A. alam                       B. buatan                   C. asri                         D, penghijauan
10.  Sawah merupakan lahan pertanian yang produktif dan sawah dibedakan menjadi…..
A. 2 bagian                B. 3 bagian                C. 4 bagian               D. 5 bagian

I.              Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
1.    Nama lain dari tepi laut adalah …
2.    Salah satu tempat menuntut ilmu adalah …
3.    Gunung merupakan lingkungan …
4.    Kolam pemancingan ikan merupakan lingkungan …
5.    Membuang sampah ke sungai merupakan perbuatan …
6.    Nama lain dari gunung berapi adalah …
7.    Danau disebut juga …
8.    Tempat bermuaranya sungai-sungai disebut …
9.    Bagian laut yang menjorok ke darat adalah …
10. Tempat merawat orang sakit adalah …
II.            Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan uraian singkat !
1.    Sebutkan 2 jenis lingkungan  buatan yang ada di sekitar tempat tinggalmu ?
2.    Sebutkan 2 kegunaan hutan bagi makhluk hidup ?
3.    Apa perbedaan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan ?
4.    Jelaskan cara memelihara lingkungan agar tidak tercemar ?
5.    Bagaimana caranya supaya halaman sekolah menjadi indah ?

LATIHAN SOAL UTS PKn KELAS III SD

ULANGAN TENGAH  SEMESTER I
LPK CENDIKA
Jl. Anggrek No. 3 Cilacap
TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Mata Pelajaran
: PKN
Nama :
Kelas
: III (Tiga)
Skor / Nilai
Paraf
Hari/Tanggal
:

Guru
Orang Tua
Waktu
:   Menit





I.              Berilah tanda silang (X) pada huruf A, B, C atau D pada jawaban yang paling benar !
1.    Kemerdekaan adalah wujud hasil pengorbanan para …
A. tunas bangsa       B. pemuda                 C. pahlawan                         D. pelajar
2.    Tugas seorang siswa di sekolah adalah …
A. bermain                 B. belajar                   C. bercanda              D. berbohong
3.    Kami putra putrid Indonesia menjunjung bahasa persatuan bahasa …
A. sunda                    B. jawa                       C. batak                     D. Indonesia
4.    Bendera bangsa Indonesia berwarna …
A. merah-putih         B. merah-biru            C. merah-hitam        C. merah-putih-biru
5.    Kongres pemuda I dilaksanakan di kota …
A. Jakarta                  B. Bandung              C. Semarang            C. Surabaya
6.    Lagu kebangsaan kita adalah …
A. Indonesia merdeka                                 C. Indonesia pusaka
B. Indonesia raya                                         D. Indonesia tanah airku
7.    Bersatu kita teguh bercerai kita …
A. runtuh                   B. ambruk                  C. pisah                     D. bersatu
8.    Dengan semangat persatuan dan kesatuan, rakyat indonesia bisa mengusir para …
A. penjajah                B. pejuang                 C. pahlawan             D. prajurit
9.    Di bawah ini adalah nama-nama pejuang, kecuali …
A. Imam Bonjol         B. Ibu kita Kartini      C. Pangeran Diponogoro   D. Si Kabayan
10. Ikrar para pemuda pada waktu itu adalah …
A. Sumpah pemuda               B. Pancasila          C. Bhineka tunggal ika       D. Dasa dharma
II.            Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar !
1.    hasil kongres pemuda yang terkenal adalah …
2.    Lagu Indonesia raya diciptakan oleh …
3.    Lambang Negara Indonesia adalah …
4.    bangsa Indonesia berhasil memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal …
5.    PPPI singkatan dari …
6.    Kongres pemuda II dilaksanakan Pada tanggal …
7.    kami putra putri indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air …
8.    Bapak Proklamator kita adalah …
9.    PON singkatan dari …
10. Murid rela berkorban untuk nama baik …

III.           Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan uraian singkat !
1.    Mengapa bangsa indonesia ingin merdeka ? …
2.    Apa yang terjadi setelah Sumpah Pemuda dikumandangkan ? …
3.    Apa akibatnya bila seorang murid malas dalam belajar ?
4.    Apa manfaat adanya rasa persatuan dan kesatuan bangsa bagi Negara kita ? …
5.    Bahaimana sikapmu sebagai seorang murid untuk mengisi kemerdekaan ini ? …